A. Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D)
Pada bab I kamu sudah mempelajari dan membuat karya seni rupa dua
dimensi. Tentu kamu sudah dapat membedakan karya seni rupa dua dimensi
dengan karya seni rupa tiga dimensi.
Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensi
dengan tiga dimensi. Objek karya seni rupa dua dimensi hanya dapat di lihat
dari satu sisi saja, tetapi karya tiga dimensi dapat di lihat lebih dari dua sisi.
B. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya
seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai
(seni rupa terapan-applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki
fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi ini pada
dasarnya ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai
benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan
fungsinya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan
semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Karya seni rupa dapat pula di bedakan atau dikategorikan berdasarkan
temanya.
Tema merupakan gagasan pokok dalam sebuah karya seni. Tema
seringkali dikatakan sebagai persoalan utama yang diungkapkan oleh seniman
atau perupa dalam karyanya. Tema tidak selalu tampak secara kasat mata
(eksplisit) tetapi lebih sering tersirat (implisit). Sebagai contoh, tema lingkungan
misalnya, dapat diidentifikasi dengan objek-objek natural (alam) seperti flora,
fauna atau pemandangan alam yang indah, tetapi dapat juga melalui objekobjek yang berlawanan atau bertentangan dengan kaidah-kaidah keindahan
alam. Walaupun akan tampak seperti berlawanan, tetapi pesan yang ingin
disampaikan oleh perupa atau senimannya ada dalam tema yang sama yaitu
kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Perhatikan karya-karya seni rupa
yang ada disekitarmu, seperti yang ada dalam berbagai media cetak atau
elektronik. Kemudian cobalah kenali tema pada masing-masing karya seni
rupa tersebut.
Contoh karya seni rupa 3D |
Contoh karya seni rupa 3D |
C. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Mempelajari seni tidak terlepas dari persoalan estetika dan keindahan.
Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi
tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni
menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk
pada karya seni yang indah dan sedap dipandang mata. Dengan memahami
persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan kamu dalam melakukan
apresiasi, kritik maupun berkarya seni semakin terbuka. Menghadapi karyakarya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kamu tidak sekonyong-konyong
memberikan penilaian buruk, tidak pantas dan sebagainya. Sebagai seorang
pelajar seharusnya kamu lebih bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik
penciptaan sebuah karya seni, mencari nilai keindahan dan kebaikan yang
tersembunyi dari karya tersebut. Hal ini akan membantu kamu menjadi
seorang kreator, apresiator, dan kritikus seni yang baik.
Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan
subyektif. Nilai estetis bersifat objektif memandang keindahan sebuah karya
seni rupa berada pada karya seni itu sendiri secara kasat mata. Keindahan
sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna
yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan, dan sebagainya.
Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual ini dapat dikatakan sebagai
salah satu nilai estetis yang dimiliki oleh sebuah karya seni rupa.
Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif,
keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang dicerap oleh mata secara
visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya.
Misalnya ketika kamu melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak,
kamu dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya
tersebut. Kamu merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya
tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya
walaupun kamu tidak tahu objek apa yang ditunjukkan oleh karya tersebut.
Temanmu mungkin tidak tertarik pada karya tersebut dan lebih tertarik pada
karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah
karya seni rupa dapat bersifat subyektif
D. Proses Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana sekalipun
dilakukan dalam sebuah proses berkarya. Tahapan dalam berkarya ini berbedabeda sesuai dengankarakteristik bahan, teknik, dan alat yang digunakan untuk
mewujudkan karya seni rupa tersebut.
Tahapan dalam berkarya seni rupa tiga dimensi ini seperti juga karya seni
rupa pada umumnya, dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi
ini dapat berasal dari dalam maupun diri perupanya. Ide atau gagasan berkarya
seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh dari berbagai sumber. Cobalah
perhatikan benda-benda dan peristiwa sehari-hari di sekitar kamu, amati
berbagai karya seni rupa tiga dimensi dari berbagai media cetak maupun
elektronik, kemudian kembangkan hasil pengamatan kamu menjadi gagasan
berkarya seni rupa.Pilihlah bahan, media, alat dan teknik yang kamu kuasai
atau ingin kamu coba dan mulailah berkreasi membuat karya seni rupa tiga
dimensi.
Sumber : Buku Seni Budaya Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2017
Komentar
Posting Komentar