MATERI SENI BUDAYA KELAS XI SEMSETER GANJIL BAB IV BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI DENGAN MEMODIFIKASI OBJEK
A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa dua dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan dimensi lebar.
Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk membuat
lukisan, gambar, desain dan karya-karya grafs yang hanya dapat diamati secara sempurna dari
arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau panjang pendek,
dibuat dengan pertimbangan perspektif.
B. Tujuan Penciptaan
Penciptaan desain batik, karya desain dua dimensi, sebagai aktivitas perancangan reka
bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda tekstil yang
indah dan fungsional.
C. Proses Kreatif
Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai sumber
belajar, dan mengamati bentuk awan pada Gambar 4.1 (dari kliping gambar awan dan
desain batik yang telah kita buat). Misalnya, kita amati gambar awan mendung (Gambar
4.1) dengan secermat mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun
kombinasinya. Bandingkan dengan motif batik Mega Mendung (Gambar 4.2).
Amati dan
pahamilah bahwa perubahan wujud itu adalah kerja memodifkasi fenomena alam menjadi
desain batik yang indah.
Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya. Kemudian, tanyakan
apakah ide dasar bentuk desain ini? Menggunakan bahan dan peralatan apa? Bagaimanakah
teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya? Atas dasar itu, kembangkan
imajinasi kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini? Selanjutnya, kita coba
bereksperimen mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodifkasi (memindahkan,
membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah,
mendistorsi) motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan desain yang lebih artistik,
estetis dan fungsional. Jadi hendaknya jangan sampai desain batik yang kita buat lebih jelek
dari pada desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih menonjolkan kadar seninya. Lebih
estetis artinya lebih indah dari motif yang telah ada. Sedangkan lebih fungsional berarti
motif atau corak dalam pemanfaatannya di tengah masyarakat lebih terkonsep. Motif itu
diciptakan untuk pakaian formal, pakaian santai, pakaian malam dan lain sebagainya.
2. Tahap Elaborasi
Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu
mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk
yang eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan
unsur-unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan.
Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal (tahap persiapan) kita kembangkan dengan membuat
sketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi (minimal 3 karya sketsa).
3. Tahap Iluminasi
Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas kedua
tahap sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan
batin dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi memodifkasi ini
datang bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang memberikan pencerahan
pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan. Kemudian, pilihlah satu
sketsa yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan pensil (sketsa) dan cat
air atau akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang tersedia di lingkungan
belajar atau lingkungan tempat tinggalmu.
4. Tahap Verifkasi
Tahap Verifkasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain
secara terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan
teks dari para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati.
Perhatikan desain batik hasil modifkasi pada Gambar 4.1, 4.2 dan Gambar 4.3 pada buku
ini. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang mengasyikkan dan mengesankan.
Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah penciptaan desain dengan memodifkasi
motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih) sangat memuaskan, memuaskan, atau
kurang memuaskan. Inilah kriteria yang menunjukkan apakah kita berhasil atau kurang
berhasil sebagai pendesain yang handal.
SUMBER BUKU SENI BUDAYA KELAS XI KURIKULUM 2013 REVISI 2017
Komentar
Posting Komentar